Kamis, 08 Juli 2010

Suara Madura: Sumenep Protes Soal Migas Blok Maleo

Suara Madura: Sumenep Protes Soal Migas Blok Maleo

The ethnic Madurese in Indonesia's large population, of about 6.8 million people.

Sumenep Protes Soal Migas Blok Maleo

SUMENEP - Pemkab Sumenep saat ini melayangkan surat kepada menteri dalam negeri terkait belum diterimanya dana bagi hasil migas di Blok Maleo yang berlokasi di perairan Giligenting yang telah beroperasi sejak tahun 2007 lalu.

Senin, 31 Mei 2010

HASIL-HASIL PENELITIAN TEMBAKAU

http://www.balittas.info/download/infotek/hasilhasil_penelitian_tembakau.htm

Minggu, 11 April 2010

SPE PETROLEUM JANGAN DATANG SEPERTI BELANDA

Pamekasan (beritajatim.com) - Wakil Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Haryono Abdul Bari akhirnya angkat bicara terhadap polemik yang terjadi antara ratusan warga di Dusun Daya Desa Rek Kerek Kecamatan Palenga'an, Pamekasan dengan SPE Petroleum selaku pihak yang bertanggung jawab melakukan eksplorasi minyak dan gas (migas) di wilayah tersebut.

Minggu, 07 Maret 2010

RPP Tembakau Ancaman Serius Petani

Surabaya - Wakil Ketua Komisi B DPRD Jawa Timur, Anna Luthfi, menganggap Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pengamanan Produk Tembakau Sebagai Zat Adiktif merupakan ancaman serius bagi petani tembakau.

"Kalau RPP itu diterapkan, secara ekonomi merugikan para petani tembakau, karena itu Komisi B akan melakukan lobi-lobi politik dengan anggota DPR agar RPP tersebut ditangguhkan," katanya di Surabaya, Minggu.

Sabtu, 06 Maret 2010

ANGGOTA DPRD SUMENEP SIAP DISUMPAH POCONG

Anggota DPRD Sumenep Siap Disumpah Pocong
Kamis, 04 Mar 2010 15:58:58| Parlementaria | Dibaca 57 kali
Sumenep - Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Darul Hasyim, siap disumpah pocong terkait munculnya pemberitaan anggota DPRD telah minta dan menerima uang jutaan rupiah pada manajemen perusahaan minyak dan gas bumi (migas).

DPRD SAMPANG PANGGIL KEMBALI SPE PETROLEUM

Sampang - Komisi B DPRD Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, menyatakan akan memanggil kembali pihak SPE Petroleum guna dimintai penjelasan terkait adanya temuan perbedaan data antara Pemkab dengan pihak SPE.

Sabtu, 27 Februari 2010

IMPOR GULA MASALAH DI DPR
Syafroedin Boediman
Komisi B Hearing Dengan PTPN X, XI Terkait Masalah Gula
Suara Indrapura : Masalah gula terus berkembang, mulai dari lahan pertain gula, pabrik gula, import gula hingga berimbas pada harga gula.

Ana Lutfi Wakil Ketua Komisi B ketika hearing bersama Dirprod PTPN X Sutaryanto di ruang Komisi B Gedung DPRD Jatim, Jln. Indrapura No. 1 Surabaya (Rabu 24/02) menyatakan peran PTPN yang begitu besar dalam kaitanya masalah gula.

Kamis, 25 Februari 2010

MASJID ANTI PANCASILA DI MADURA
Di sebuah desa bernama Sopeng, Sumenep, Madura terdapa seorang kyai yang cukup terkenal bernama Kyai Ahmad Munib. Yang membuatnya dikenal salah satunya adalah kegigihannya menentang Pancasila sejak Pancasila tersebut berdiri di Indonesia. Kyai ini sangat tertutup, namun begitu pengikutnya cukup banyak juga didesa Sopeng. Beliau tidak pernah keluar dari komplek rumahnya. 
Dalam komplek rumahnya terdapat sebuah masjid yang cukup besar, nama masjid tersebut adalah Masjid Anti Pancasila. Namun masjid ini masjid umum, jadi siapapun diperbolehkan melaksanakan sholat di masjid Anti Pancasila tersebut. Kegiatan pengajian di tempat Kyai Munib ini dilaksanakan didalam rumahnya, jadi tidak dilaksanakan di masjid depan rumahnya. Walaupun masih ada beberapa amalah bid'ah yang dilakukan kyai ini, namun kyai yang sudah berumur 80 an tahun ini menyatakan masih sangat mendukung penegakan Syariat Islam di Indonesia.

BUPATI TERPILIH JANGAN TAMAK
Oleh: Syafroedin Boediman
Sumenep-Banner bergambar monyet yang ditempel di jalan-jalan protokol sumenep, adalah pesan moral menjelang pelaksanaan pilkada. Salah satunya adalah agar para calon bupati tidak bersifat tamak, dan tidak melakukan money politik, yang melakukan salah satu sifat dan watak monyet.Banner bergambar monyet yang dipasang di jalan-jalan protokol kota sumenep, adalah bentuk pesan moral jelang pelaksanaan pilkada sumenep nanti. Hal ini disampaikan oleh Raud Faiq Jakfar, ketua forum institut, sebagai pihak yang memasang bannner itu di jalan-jalan tersebut.Menurut aud, pesan moral yang ingin disampaikan lewat banner tersebut adalah agar calon bupati yang terpilih nanti tidak bersifat tamak, sebagaimana sifat dan watak monyet seperti yang ada di baliho.

Selasa, 23 Februari 2010

FILSAFAT DAN ISLAM

Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu sedangkan filsafat dimulai dari keduanya. Pemahaman dasar terhadap filsafat ilmu pengetahuan atau epistemology adalah bagian filsafat yang membahas ilmu pengetahuan dan kebenaran itu sendiri.
Pengetahuan atau knowledge adalah bagian yang esensial dari keberadaan manusia, karena pengetahuan merupakan buah dari berfikir, sedangkan berfikir berarti differentia yang memisahkan manusia dari sesama genus-nya yaitu hewan. Para pemikir menyebut ilmu tentang ilmu ini dengan istilah epistemology atau teori pengetahuan (nadzariyyah al ma’rifah).
Epistemology sebagai sebuah kajian filsafat sebenarnya muncul belum terlalu lama yaitu sejak tiga abad yang lalu dan berkembang pesat di dunia barat dikarenakan ledakan kebebsan berekspresi dalam segala hal yang sangat besar dan hebat yang secara tidak langsung mempengaruhi cara berfikir mereka.

Jumat, 19 Februari 2010


Tembakau Madura di Tahun 2010
Oleh Mohammad Afifi

Selama ini pengusaha rokok dan Pemerintah Indonesia mendapat keuntungan besar dari penjualan rokok. Gudang Garam dan HM Sampoerna pada semester pertama 2009, misalnya, memperoleh laba Rp 1 trilun lebih. Hal serupa juga didapat pemerintah dari tarif cukai rokok, sebesar Rp 30 triliun per tahun.

Keuntungan besar ini antara lain dipicu tingkat konsumsi rokok yang tinggi di Indonesia. Tingkat konsumsi ini bisa dilihat dari produksi rokok yang sekitar 200 miliar batang per tahun. Angka ini telah mengantarkan Indonesia sebagai negara konsumen rokok terbesar ketiga di dunia. Selain itu, ia juga telah menuai kecaman dan kritik tajam, terutama saat Konferensi Dunia untuk Tembakau atau Kesehatan Ke-14 berlangsung. Indonesia dianggap gagal mengendalikan rokok atau tembakau, bahkan tertinggal 20 tahun dari Malaysia dan Thailand.

Kamis, 18 Februari 2010

Senin, 15 Februari 2010

SEKILAS TENTANG MADURA

Suku Madura merupakan etnis dengan populasi besar di Indonesia, jumlahnya sekitar 6,8 juta jiwa. Mereka berasal dari Pulau Madura dan pulau-pulau sekitarnya, seperti Gili Raja, Sapudi, Raas, dan Kangean. Selain itu, orang Madura tinggal di bagian timur Jawa Timur, dari Pasuruan sampai utara Banyuwangi. Orang Madura yang berada di Situbondo dan Bondowoso, serta timur Probolinggo jumlahnya paling banyak dan jarang yang bisa berbahasa Jawa.
Disamping suku Jawa dan Sunda, orang Madura juga banyak yang bertransmigrasi ke wilayah lain terutama ke Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Beberapa kota di Kalimantan seperti Sampit dan Sambas, pernah terjadi kerusuhan etnis yang melibatkan orang Madura. Orang Madura pada dasarnya adalah orang yang suka merantau karena keadaan wilayahnya yang tidak baik untuk bertani. Orang Madura senang berdagang, terutama besi tua dan barang-barang bekas lainnya. Selain itu banyak yang bekerja menjadi nelayan dan buruh.
Suku Madura terkenal karena gaya bicaranya yang blak-blakan serta sifatnya yang temperamental dan mudah tersinggung, tetapi mereka juga dikenal hemat, disiplin, dan rajin bekerja. Untuk naik haji, orang Madura sekalipun miskin pasti menyisihkan sedikit penghasilannya untuk simpanan naik haji. Selain itu orang Madura dikenal mempunyai tradisi Islam yang kuat, sekalipun kadang melakukan ritual Pethik Laut atau Rokat Tasse (sama dengan larung sesaji).

Kiai Muda Sumenep Takut Pengeboran Migas

Kiai khawatir eksplorasi migas dan pembangunan industri di Madura membuat masjid dan pondo SURABAYA POST — Forum Kiai Muda (Forkim) Sumenep menolak rencana uji seismik 3D migas yang akan dilakukan PT SPE Petrolium di kabupaten ini. Penolakan itu disampaikan kepada DPRD Sumenep, Selasa (24/11) siang. Belasan kiai muda tersebut diterima Komisi B DPRD Sumenep. Ketua Forkim Sumenep, KH Jurjis Muzammil, mengungkapkan kekhawatiran masyarakat terhadap rencana eksplorasi migas di dua kecamatan, yakni Kecamatan Pasongsongan dan Pragaan. Menurut dia, banyak warga yang akan dilewati uji seismik khawatir kegiatan tersebut berdampak negatif kepada lingkungan. ”Kita membawa amanah kiai sepuh dari Basra (Badan Silaturahmi Ulama Madura). Para kiai khawatir dalam pengeboran migas ini akan terjadi seperti kasus lumpur Sidoarjo. Kita menolak kegiatan migas ini,” ujarnya. Apalagi, kata dia, hingga sampai saat ini pihak perusahaan belum melakukan sosialisasi kepada tokoh dan masyarakat. Dia lalu menyayangkan orang yang mengatasnamakan ulama yang menyetujui kegiatan tersebut. ”Sampai saat ini para kiai tidak setuju eksplorasi migas di daratan karena mengancam kehidupan masyarakat,” ujarnya. Yang dikhawatirkan kiai, kata dia, eksplorasi dan pembangunan industri di Madura pasca Jembatan Suramadu membuat banyak masjid dan pondok pesantren digusur.

JADI TUAN DIRUMAH SENDIRI

“Ke depan, Madura harus bangkit, orang Madura harus menjadi tuan (majikan) di daerah sendiri. Kekayaan alam, berupa flora dan fauna, perikanan, pertanian, dan pariwisata yang ada harus dimanfaatkan.” Itulah ungkapan legislator Ahmad Mawardi dari daerah pemilihan (Dapil) XI Madura, Jawa Timur, yang terpilih dari unsur jurnalis. Sebelumnya, Adi –demikian sapaan akrabnya– merupakan wartawan TEMPO perwakilan Surabaya. “Saya ingin lebih proaktif lagi memperjuangkan masyarakat Madura, yang selama ini terkesan kurang mendapat perhatian, padahal Madura sangat pontensial, terutama pascaoperasional jembatan Surabaya-Madura (Suramadu),” ucapnya. Wakil Sekretaris DPW PKB Jawa Timur itu menilai belum banyak warga Madura yang mengetahui potensi alam yang terkandung di pulau seluas 4.887 kilometer persegi atau sekitar 10 persen dari total luas Provinsi Jatim itu. “Akibat ketidaktahuannya itu dan masih sedikit potensi sumber daya alam (SDA) yang dimanfaatkan, maka pendapatan asli daerah (PAD) yang Jadi Tuan di Rumah Sendirizdihasilkan kabupaten di Madura sangat kecil dibanding di daerah lain di Jawa,” paparnya. Menurut putra Madura kelahiran Sampang pada 6 Maret 1974 itu, PAD Kabupaten Bangkalan pada tahun 2007 hanya Rp 26,74 miliar dari total APBD Jatim saat itu Rp486,44 miliar.

ISLAM DAN BUDAYA MADURA

Masyarakat Madura dikenal memiliki budaya yang khas, unik, stereotipikal, dan stigmatik. Identitas budayanya itu dianggap sebagai deskripsi dari generalisasi jatidiri individual maupun komunal etnik Madura dalam berperilaku dan berkehidupan. Kehidupan mereka di tempat asal maupun di perantauan kerapkali membawa ─ dan senantiasa dipahami oleh komunitas etnik lain atas dasar ─ identitas kolektifnya itu. Akibatnya, tidak jarang di antara mereka mendapat perlakuan sosial maupun kultural ─ secara fisik dan/atau psikis ─ yang dirasakan tidak adil, bahkan tidak proporsional dan di luar kewajaran.
Berbagai deskripsi perilaku absurd orang-orang Madura terbiasa diungkap dan ditampilkan ─ misalnya, dalam forum-forum pertemuan komunitas intelektual (well-educated) ─ sehingga kian mengukuhkan generalisasi identitas mereka dalam nuansa tersubordinasi, terhegemonik, dan teralienasi dari “pentas budaya” berbagai etnik lainnya sebagai elemen pembentuk budaya nasional. Kendati pun setiap etnik mempunyai ciri khas sebagai identitas komunalnya, namun identitas Madura dipandang lebih “marketable” daripada etnik lainnya untuk diungkap dan diperbincangkan, terutama untuk tujuan mencairkan suasana beku atau kondisi tegang pada suatu forum pertemuan karena dipandang relatif mampu dalam menghadirkan lelucon-segar (absurditas perilaku).